Di Kecamatan Dlingo kegiatan dilaksanakan pada Minggu malam (21/05), dan dihadiri oleh semua kepala SKPD di Bantul yang dipimpin oleh Wakil Bupati Bantul dan Kepala Didukcapil Bantul Bapak Bambang Purwadi, Camat, Lurah, Ketua BPD, Kepala Sekolah SMA, SMP, SD dan Tokoh masyarakat. Tim dari Kabupaten merupakan TIM 2 Monitoring Sarasehan Hari Jadi Kabupaten Bantul.
Pada tahun ini mengangkat tema “Dengan Gerakan Makaryo Bangun Desa, Kita Wujudkan Masyarakat Bantul Yang Sehat, Cerdas, dan Sejahtera.”
Dalam kesempatan ini Bapak Bambang Purwadi membacakan amanat perubahan yang disampaikan oleh Bupati Bantul, Bapak Suharsono. Point penting yang disampaikan adalah agar dengan pelaksanaan sarasehan ini dapat terjaring aspirasi masyarakat berupa masukan / urun rembug terhadap penyelenggaraan pemerintahan dengan memaknai momen ini secara Restropektif, Instropektif dan Prospektif.
Berbagai masukan disampaikan oleh peserta sarasehan antara lain :
- Perlunya peningkatan pelayanan kepada masyarakat di tingkat desa yang memerlukan mobilisasi ke lapangan sehingga di perlukan kendaraan inventaris di tingkat desa.
- Perlunya penyelenggaraan sosialisasi tentang pemahaman pengamalan Pancasila untuk menyokong keutuhan NKRI
- Perlunya pendampingan pemerintah dengan maraknya perburuan tanah milik rakyat di sekitar Lokasi Wisata di Kecamatan Dlingo sehingga dengan maraknya kunjungan wisata bisa memberi dampak positif terhadap masyarakat Dlingo. Apabila tanah dikuasai oleh investor luar Dlingo dikhawatirkan, masyarakat Dlingo hanya akan sebagai penonton
- Gerakan Makaryo Bangun Desa sudah di Implementasikan oleh masyarakat Desa Dlingo terbukti dengan adanya kepedulian membangun (perbaikan) sarana jalan milik kabupaten yang rusak yang hingga kini belum memperoleh program.
- Pelaksanaan UBK di sekolah SMA dan SMP di Kec Dlingo berjalan lancar, namun disisi lain terdapat kendala teknis terkait keuangan sekolah
- Banyaknya SD di Kecamatan Dlingo yang kekurangan guru PNS sehingga perlunya sekolah mengangkat honorer, yang menjadikan keprihatinan adalah keuangan sekolah yang tergantung pada Dana BOS. Jika BOS macet maka penggajian mereka juga macet.
- Terkait pendidikan yang bisa mencerdaskan, SD Dodogan merupakan salah satu sekolah yang belum memperoleh Bantuan Perpustakaan padahal sangat dibutuhkan
- Perlunya peningkatan kesejahteraan anggota BPD yang bisa ditopang dari dana APBD karena keterbatasan alaokasi dari Dana Desa.
Berbeda dengan penyelenggaraan tahun sebelumnya kegiatan ini adalah tidak di undangnya tokoh dari orsos seperti Karang Taruna Desa, PKK dan LPMD serta RKSB.
0 komentar :
Posting Komentar
Terimakasih telah berpartisipasi memberikan komentar terbaik anda. Isi komentar di luar tanggung jawab redaksi.