Latihan Rutin Angklung Ngadhang Sarini Dlingosatu |
Dinas Kebudayaan DIY akan menyelenggarakan pekan budaya masuk kampus
Yogyakarta(Dlingosatu@News)- Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta bersama Universitas Muhammadiyah Yogyakarta akan menyelenggarakan Pekan Budaya Masuk Kampus Tahun 2016 pada 11-14 Oktober. Di tahun ini akan menampilkan 65 kelompok kesenian di Yogyakarta terdiri dari tari sendratari, Lomba Ketoprak Anak,Festival Dolanan Anak, Panggung Musik Nusantara yang akan diisi musik etnik nusantara, Panggung Gamelan Anak, One Night Jazz, serta Pentas Seni Lintas Agama dan Keyakinan.
Kelompok Jathilan Turonggo Mudo Perwiro dan Kelompok Angklung Ngadhang Sarini akan ikut tampil di pada kegiatan tersebut.
Ketua Pokgiat Dlingosatu, Budi Cahyono, S.Pd. memberikan keterangan bahwa kedua kelompok seni yang akan tampil mendapatkan undangan resmi dari panitia dan dijadwalkan akan tampil pada Rabu, 12 Oktober 2016 pada pukul 14.00 WIB berlokasi di Sportorium UMY.
Beliau menambahkan bahwa kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari pendampingan yang dilakukan oleh KKN UMY di Dlingosatu dan terkait keterlibatan generasi muda dalam pelestarian budaya.
Dilansir dari Media Antara News Yogyakarta,Penanggung jawab Pekan Budaya Masuk Kampus (PBMK) 2016 Puji Qomariyah di Yogyakarta, Jumat, mengatakan gelaran budaya dengan tema "DIASPO|rchest|RA" yang akan berlangsung di Sportorium Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) itu bertujuan memberikan ruang interaksi budaya antara pelaku seni dan mahasiswa.
"Gelaran ini sekaligus sebagai ruang dialog antarmahasiswa yang memiliki latar belakang budaya berbeda," kata dia.
Puji menjelaskan dalam gelaran budaya empat hari itu 65 kelompok seni akan mementaskan tari sendratari, Festival Dolanan Anak, Panggung Musik Nusantara yang akan diisi musik etnik nusantara, Panggung Gamelan Anak, One Night Jazz, Lomba Ketoprak Anak, serta Pentas Seni Lintas Agama dan Keyakinan.
Menurut dia, tema "Diaspo (rchest) ra" akan menggambarkan persinggungan budaya yang cukup dinamis di Yogyakarta sehingga membuka ruang lahirnya budaya baru akibat silang budaya, asimilasi, dan akulturasi.
"Tema tersebut mencoba mendorong membumikan nusantara dalam realitas diaspora yang terjadi di Yogyakarta," kata dia.
Ia berharap gelaran PBMK 2016 akan mengukuhkan kembali Yogyakarta sebagai "City of Tolerance". "Karena dengan seni dan buday biasanya akan mengurangi sekat perbedaan dan mampu menghilangkan potensi konflik di Yogyakarta," kata dia.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan (Disbud) DIY Umar Priyono mengatakan gelaran pekan budaya yang telah digelar untuk ketiga kalinya itu juga diharapkan memberikan ruang ekspresi bagi mahasiswa dan praktisi dalam merawat dan mengembangkan budaya.
"Acara ini diharapkan dapat mengurangi potensi hilangnya regenerasi di bidang kebudayaan," kata Umar.
0 komentar :
Posting Komentar
Terimakasih telah berpartisipasi memberikan komentar terbaik anda. Isi komentar di luar tanggung jawab redaksi.