Kegiatan Merti Desa Dlingo Tahun 2016 dengan tema Merti Desa Ambangun Desa telah berlangsung sejak Jumat, 25 November 2016 dengan menampilkan berbagai keseniain tradisional di Desa Dlingo. Banyak kegiatan tambahan yang dilaksanakan oleh panitia sehingga menambah nilai dari kegiatan di tahun sebelumnya.
Dlingosatu sebagai salah satu dusun di Desa Dlingo pada hari kedua menampilkan Seni Teater Kethoprak Mataram. Lestari Muda Budaya merupakan kelompok seni kethoprak yang beranggotakan para pemuda-pemudi di Dlingosatu.
Baca : - MERTI DESA AMBANGUN DESA DLINGO GIRILOJI TAHUN 2016
Pengrawit / Wiyaga Kethoprak Lestari Muda Budaya Dlingosatu ( Dok : Markuz Pandu) |
Markuz Pandu Pelaku Seni Dlingosatu (Dok : Markuz Pandu) |
Kali ini mereka mementaskan tentang asal usul dari Desa Dlingo serta dusun dusun di dalamnya. Dalam salah satu adegan yang di perankan oleh Sumadi dan Tasya Fainurnisa disebutkan bahwa Dusun Pakis berasal dari kata Papane Ing Kikis atau diartikan tempatnya di perbatasan dan Dusun Kebosungu sebenarnya berasal dari kata Embes ing sak ngisor wit wungu jadilah "Mbesungu".
Selain itu juga dibeberkan juga asal usul dari Gunung Pasar yang menyimpan misteri sejarah keraton mataram yang hingga saat ini belum banyak diketahui.
Hal yang paling berkesan bagi kelompok ini adalah fasilitas Gamelan Perunggu yang dipinjamkan oleh pihak pemerintah desa untuk latihan rutin di rumah mas Markus Pandu. Diharapkan dengan pembinaan serta latihan rutin hingga agenda pementasan baik tanggapan dari masyarakat umum maupun kegiatan desa maupun dusun kesenian tradisional Kethoprak Mataram di Dlingosatu kembali bangkit meraih kejayaanya, terlebih pelaku seninya merupakan generasi muda yang memiliki bakat dan keilmuan yang memadahi.
Terimakasih kepada Bapak Lurah Desa Dlingo Bahrun Wardoyo serta Lembaga Bina Budaya Desa Dlingo, pelaku seni, masyarakat serta semua pihak yang telah memfasilitasi kemajuan kesenian kami. (es)
0 komentar :
Posting Komentar
Terimakasih telah berpartisipasi memberikan komentar terbaik anda. Isi komentar di luar tanggung jawab redaksi.