Usia yang semakin bertambah tidak menyurutkan langkah kaki dari salah satu lansia di Dlingosatu. Mbah Dinomo, salah satu warga Dlingosatu yang berumah tinggal di Rt:03. Beliau dalam kesehariannya masih bekerja untuk mendapatkan penghasilan. Pekerjaan yang ditekuni salah satunya adalah menjadi pedagang keliling yang memasarkan sayur mayur ke warga yang membutuhkan.
Barang dagangan didapatkan dari berbagai penjual di Pasar Dlingo dan khusus untuk dagangan Tempe (makanan tradisional terbuat dari kedelai) berasal dari salah satu produsen di Dusun Pakis II.
Dalam satu hari ia mampu mendapatkan penghasilan antara 20 ribu hingga 40 ribu tergantung dari banyaknya penjualan. Jarak yang ditempuh dalam satu hari untuk berkeliling di wilayah Dlingosatu dan dusun sekitarnya seperti Pakis dan Kebosungu, berjarak antara 5 hingga 15 Km.
Semangat bekerja sampai tua renta tentunya patut kita tiru. Apalagi usia kita masih muda, tidak ada alasan untuk bermalas-malasan menunggu rezeki datang dengan sendirinya. Setiap muslim yang telah diberikan kesehatan oleh Allah Swt, alangkah baiknya kita gunakan nikmat itu dengan sebaik-baiknya, yaitu untuk beribadah kapada Allah Swt dan bekerja demi memenuhi kebutuhan kita sehari-harinya. Janganlah kita diberi kesehatan yang penuh oleh Allah Swt, akan tetapi kita bermalas-malasan dalam melakukan aktifitas kita sehari-harinya. Dan bahkan kadang ada sebagian manusia yang meminta-minta, padahal secara fisik mereka mampu melakukan pekerjaan yang bisa mendatangkan rizki baginya. Padahal Rasululloh Muhammad SAW bersabda: “Dari Abu Hurairah r.a., ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: Sungguh, seandainya salah seorang di antara kalian mencari kayu bakar dan memikul ikatan kayu itu, maka itu lebih baik, daripada ia meminta-minta kepada seseorang, baik orang itu memberinya ataupun tidak.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Karena bekerja merupakan kewajiban, maka tak heran jika Umar bin Khatthab pernah menghalau orang yang berada di masjid agar keluar untuk mencari nafkah. Umar tak suka melihat orang yang pada siang hari tetap asyik duduk di masjid, sementara sang mentari sudah terpancar bersinar. Bekerja selama kita masih diberi kesehatan dan nikmat utuk menghirup udara segar ini.
Mohon maaf, tulisan ini bukan untuk menggurui, namun hanya mengingatkan diri sendiri agar selalu semangat untuk bekerja. Malu rasanya dengan nenek-nenek yang masih semangat mencari rezeki yang halal. (es)
0 komentar :
Posting Komentar
Terimakasih telah berpartisipasi memberikan komentar terbaik anda. Isi komentar di luar tanggung jawab redaksi.