Pedukuhan Dlingo 1 merupakan satu pedukuhan diantara sepuluh pedukuhan di Desa Dlingo. Sejak zaman dahulu sampai zaman penjajahan Belanda nama Dlingo adalah Dringo. Riwayat singkat ini ditulis berdasarkan sumber dari tokoh masyarakat setempat.
Pedukuhan Dlingo masuk dalam
wilayah District Dringo Regenstap Klaten sejak zaman penjajahan Belanda.
Pedukuhan Dlingo dipimpin oleh 2 orang Bekel atau Bayan yaitu Noyo Dikromo dan
Sono Dikromo. Noyo Dikromo mendapatkan mandat dari Bupati Kanjengan Kulon atau
Keraton Kasunanan Surakarta dan Sono Dikromo dari Bupati Kanjengan Wetan atau
Keraton Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat. Wilayah kekuasaannya yaitu
Pedukuhan Dlingo bagian selatan dipimpin oleh Noyo Diromo, sedangkan Pedukuhan
Dlingo bagian selatan oleh Sono Dikromo. Wilayah kekuasaan dibatasi oleh Lurung
(jalan kecil).
Padah Tahun 1909 sampai 1962
kepemimpinan Pedukuhan Dlingo diteruskan oleh Jogoboyo Atmo Rejo atau Sareh.
Beliau bertugas menjaga ketentraman masyarakat Pedudkuhan Dlingo.
Tahun 1958 terbit Peraturan
Daerah Nomor 1 Tahun 1958 yang menerangkan status Kapanewon Imogiri SK menjadi
Kecamatan Dlingo sekaligus mengubah sebutan Dringo menjadi Dlingo.
Pada Tahun 1975 terbentuk
Kecamatan Dlingo yang kemudian diikuti dengan pemekaran wilayah Pedukuhan
Dlingo menjadi 2 pedukuhan yaitu Pedukuhan Dlingo 1 dan Pedukuhan Dlingo 2.
Pemekaran ini berdasarkan Keputusan DPR Gotong Royong Tahun 1970. Pedukuhan
Dlingo 1 dipimpin oleh Wasito Rejo Sedangkan Pedukuhan Dlingo 2 oleh Walidi.
Wasito Rejo memimpin Dlingo 1 hingga
beliau wafat pada Tahun 1999. Setelah itu diangkat Pj Dukuh Dlingo 1 oleh Lurah Desa Dlingo. Dilantiklah
Kepala Bagian Keuangan Desa Dlingo, Sukasno sebagai pj Dukuh Dlingo 1 hingga Tahun 2002.
Pada Tahun 2002, Pedukuhan Dlingo
1 mengadakan pemilihan dukuh yang berhasil memilih Sena sebagai Dukuh Dlingo 1
hingga sekarang.
Sumber : Buku Profil Dusun Dlingosatu
Sip
BalasHapus