Dlingosatu 5/11/2017. Areal sawah tadah hujan di Dusun Dlingosatu di musim tanam kali ini dipenuhi dengan tanaman jagung. Benih dari tanaman jagung diperoleh dari kelompok tani "Ngudi Makmur"
Dlingosatu, sedangkan pupuk masih menggunakan pupuk kandang/pupuk
organik. Sebagian warga ada yang melakukan sistem tumpang sari dengan tanaman padi. Sistem tumpang sari dipilih karena keterbatasan lahan untuk memperoleh hasil yang maksimal.
Sistem tanam yang mengandalkan curah hujan ini tidak dapat memastikan keberhasilan tanaman jagung hingga panen. Hal ini disebabkan apabila curah hujan tinggi maka areal sawah akan tergenang air dan tanaman jagung akan mati jika dibiarkan. Akhirnya tanaman jagung dijadikan sebagai pakan ternak dan selanjutnya lahan segera dibajak untuk ditanami padi.
Kondisi cuaca di awal musim penghujan ini hingga minggu ini masih jarang terjadi hujan, hal ini berakibat baik pada pertumbuhan tanaman jagung.
0 komentar :
Posting Komentar
Terimakasih telah berpartisipasi memberikan komentar terbaik anda. Isi komentar di luar tanggung jawab redaksi.