Malam Selikuran adalah tradisi yang lazim dilaksanakan oleh muslim di Dlingosatu. Bukan mengarak tumpeng atau gunungan keliling kampung yang dilaksanakan, namun warga secara secara serempak mengumpulkan makanan yang dibungkus daun pisang yang dinamakan "Sega nok".
Sega Nok ini dijadikan sebagai hidangan makanan sebelum pengajian dilaksanakan. Sego Nok dibagikan secara merata mirip seperti kado silang. Dengan penuh kesederhanaan warga menikmatinya.
Kegiatan ini dilaksanakan untuk mengingatkan tentang turunnya Lailatur Qodr di Bulan Ramadan. Malam selikuran di Ramadan 1438 Hijriyah bertepatan dengan tanggal 15 Juni 2017 dihadiri sekitar 250 warga.
Dalam sambutannya Takmir Masjid Nurul Islam menyampaikan terimakasih atas partisipasi jamaah/warga dalam menyemarakkan acara ini.
Tampil sebagai pembicara Ustadz Abdurrohman dari Dusun Kebosungu 1, pendiri pondok pesantren di wilayahnya. Dalam kesempatan ini beliau mengingatkan tentang keagungan Alloh yang telah menurunkan Lailatur Qodr serta makna yang terkandung di dalamnya. Lailatur Qodr merupakan malam dimana setiap ibadah muslim diberikan pahala lebih baik dari ibadah serupa selama seribu bulan.
0 komentar :
Posting Komentar
Terimakasih telah berpartisipasi memberikan komentar terbaik anda. Isi komentar di luar tanggung jawab redaksi.