Foto: Usman Hadi/detikcom
"Sumber mata air ini dinamai Belik Dadap. Sumber mata air ini diyakini warga sudah ada sejak lama. Namun baru dimanfaatkan warga Dusun Dlingo 1 sejak abad ke 18 memenuhi kebutuhan air bersih dan keperluan sehari-hari," jelas Dukuh Dlingo 1, Seno kepada wartawan, Sabtu (15/7/2017).
Seperti namanya, di kanan kiri Belik Dadap banyak tumbuh pohon dadap. Keberadaan pohon tersebut diyakini warga menjadi pengikat air tanah. Namun karena faktor usia, banyak pohon dadap sekitar Belik Dadap mati. Mengetahui hal ini warga setempat melangsungkan ritual Ngarak Dadap.
"Ritual Ngarak Dadap ini
tujuannya untuk menanam kembali pohon dadap di sekitar mata air, dan
acaranya kami rangkai dengan merti dusun. Ritual ini dilangsungkan agar
Belik Dadap tidak kering, sehingga tetap bisa dimanfaatkan warga buat
mencukupi kebutuhan air bersih," paparnya.
Warga berharap dengan dilangsungkan ritual Ngarak Dadap ini, ancaman kekeringan saat kemarau sekarang tidak terjadi. "Ritual ini juga ada arak-arakan di tengah-tengah kampung di samping Belik Dadap, arak-arakan persis dilangsungkan sebelum ritual," ungkapnya.
Seperti acara merti dusun lainnya, prosesi ritual Ngarak Dadap juga disertai tari-tarian. Setelahnya ada bregada prajurit yang membawa pohon dadap. Oleh bregada selanjutnya pohon tersebut diserahkan ke sesepuh kampung. Seusai didoakan oleh sesepuh, pohon dadap kemudian ditanam.
"Doa yang dibacakan sesepuh, persis sebelum pohon dadap ditanam, itu meminta ke Allah agar pohon dadap yang ditanam panjang umur. Harapannya mata air di Balik Dadap tetap ada. Karena Belik Dadap ini adalah mata air yang dimiliki warga sini," imbuh ketua panitia Ngarak Dadap, Sukasno.
Seorang warga Marzuki menambahkan, ritual Ngarak Dadap tidak dilangsungkan setiap tahun. Ritual ini hanya dilakukan warga saat pohon dadap di sekitar mata air mati.
"Sumber mata air di Belik Dadap selalu ada airnya, walaupun sudah masuk kemarau airnya selalu ada," pungkasnya.
(bgs/bgs)
Warga berharap dengan dilangsungkan ritual Ngarak Dadap ini, ancaman kekeringan saat kemarau sekarang tidak terjadi. "Ritual ini juga ada arak-arakan di tengah-tengah kampung di samping Belik Dadap, arak-arakan persis dilangsungkan sebelum ritual," ungkapnya.
Seperti acara merti dusun lainnya, prosesi ritual Ngarak Dadap juga disertai tari-tarian. Setelahnya ada bregada prajurit yang membawa pohon dadap. Oleh bregada selanjutnya pohon tersebut diserahkan ke sesepuh kampung. Seusai didoakan oleh sesepuh, pohon dadap kemudian ditanam.
"Doa yang dibacakan sesepuh, persis sebelum pohon dadap ditanam, itu meminta ke Allah agar pohon dadap yang ditanam panjang umur. Harapannya mata air di Balik Dadap tetap ada. Karena Belik Dadap ini adalah mata air yang dimiliki warga sini," imbuh ketua panitia Ngarak Dadap, Sukasno.
Seorang warga Marzuki menambahkan, ritual Ngarak Dadap tidak dilangsungkan setiap tahun. Ritual ini hanya dilakukan warga saat pohon dadap di sekitar mata air mati.
"Sumber mata air di Belik Dadap selalu ada airnya, walaupun sudah masuk kemarau airnya selalu ada," pungkasnya.
(bgs/bgs)
0 komentar :
Posting Komentar
Terimakasih telah berpartisipasi memberikan komentar terbaik anda. Isi komentar di luar tanggung jawab redaksi.